Alhamdulillah aku masih diijinkan untuk menemui Ramadhan kali ini. Segala bekal untuk menyambut bulan mulia ini telah kusiapkan. Mulai dari kesiapan spiritual, mental, fisik dan sarana prasarana untuk Ramadhan. Sampe-sampe peciku baru tak bersihin hari Ahadnya. Maklum, tiap harinya jarang pake peci.
Malam pertama tawarih, eh salah, maksudnya tarawih tidak begitu berkesan bagiku. Adek-adek di sekitar rumah tu yang bikin kurang nyaman. Harusnya aku bisa duduk di shaf depan dan menikmati qiyamul lail waktu itu, eh malah disuruh ngurus adek-adek yang ributnya...ampun dah. Dah dua malam ini aku ngurusi mereka. Di serambi bagian kiri masjid. Susah, cerewet terus, ga bisa diam, yah...maklum anak kecil gitu.
Meski dua malam ini kurang begitu berkesan ketika jama'ah di masjid, aku dapat melihat sisi lain yang menurutku lebih positif. Adek-adek itu, kalau bukan aku yang ngurusi siapa lagi?? Padahal di bagian luar-serambi masjid- itu banyak temen2 pemuda yang bikin rame juga. Takutnya, adek-adek ini ikut2 an kebiasaan jelek dari mereka. Repot juga kan??
Meski mereka rame banget, tapi aku berharap dari mereka nantinya akan lahir orang-orang besar yang beriman kepada Allah..Yang sukses dunia namun tak meninggalkan akhiratnya. Itulah harapanku.
Di balik keusilan mereka, di balik kenakalan mereka tersimpan potensi yang luar biasa dan aku yakin, jika kita sungguh-sungguh Allah akan mengabulkannya, Insya Allah.
Terkadang rasa capek yang menghinggapi tubuh ini tiba-tiba hilang ketika ada adek-adek yang tiduran di pangkuan. tiba-tiba mereka memelukku, minta gendhong dan ngajak bercanda.Dalam hati aku berkata, "belajar jadi bapak nie...ha ha"
Dan, aku berniat menjadikan Ramadhan ini benar-benar berarti bagiku...kujadikan momentum untuk melompat lebih tinggi dan lebih jauh lagi...Bismillah, AllahuAkbar
1 komentar:
itulah orang-orang yang menunggu da'wah Islam. semangat Pak!!!
Posting Komentar