Jumat, 10 Oktober 2008

Gaungnya begitu menggema

Apa yang kau rasakan ketika malam terakhir Ramadhan?? Ketika semua umat ISlam bertakbir dan mengagungkan Nama-Nya...Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allahu Akbar...

Malam itu usai shalat Isya' di masjid aku ga langsung ikut takbir bersama adek2 TPA. Sengaja dan ingin keluar nanti agak malam. Sekitar jam 21.00 aku keluar rumah menuju masjid dan pengen beli bensin. Eh...ternyata temen2 lagi takbir keliling pake mobil dan motor. Langsung aja ku gabung ma mereka. Pemberhentian pertama kami adalah UII. Disana ada banyak orang terutama kaum muda yang sedang nongkrong. Laki maupun perempuan.

Ada hal menarik yang kurasakan waktu itu. Di sana, orang2 yang nongkrong itu bukan takbir tapi malah membakar uang alias menyalakan petasan dan kembang api. Ada juga yang merokok ditemani minumannya yang khas yaitu minuman keras. Dengan motor yang gaul abizzz, dandanan yang modist...dan kelakuan yang...bikin pusing orang. Malam itu malah ada yang kebut2an seolah jalan di depan UII itu miliknya. Muter2 sambil nggembor-nggemborke motor. Emang tu jalan milik simbah mu??
Seolah mo hidup selamanya. Ngebut dengan gaya yang sangat angkuh dan merasa sok hebat. Batinku dalam hati,..."semoga aja tu anak jatuh ato nabrak...""
Sebel ni...lha harusnya tu waktu digunakan buat takbir...Mengagunggkan Asma ALlah kok dinodai dengan aktivitas yang ga jelas.
Belum lagi yang malah cowok cewek boncengan. Yah tentunya mereka pacaran atau paling tidak berduaan di atas motor. Astagfirullah...
Makna takbir malam itu benar2 hilang bagi orang2 yang menggunakan malam itu untuk maen2 dan hura2.
Aku hanya bisa bergumam. Inilah ladang dakwah...kaum muda yang tak terurus, yang tak tau jalan hidupnya. Inilah ladang amal bagi mereka yang mengharap Ridho-Nya. Inilah kondisi pemuda di negera Indonesia tercinta...

Aku hanya bisa berdoa dan semoga ke depan dakwah ini...Islam yang indah dan sempurna ini sampai kepada mereka. Dan mereka pun memahami dengan sebenar2nya...
Aku pun terdiam dan terus bertakbir dalam hati. Dalam relung2 jiwa. Lirih...tak terdengar...tapi gaungnya begitu menggema sampai2 membuat mataku meneteskan air mata....Allahu Akbar.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

oh...ni blognya arif ya??/
ehm tak terasa kini dah syawal....ramadhan telah pergi. Arif kemaren ada "sabar", "tawadhu"," ikhlas" nanya alamat rumahmu, ya udah afwan ya asih g ngasih tahu kamu, kalo alamat rumahmu dah tak kasihkan ke mereka, tanpa permisi dulu. sekarang mereka bertiga dah nyampe belum ke rumah hatimu?

Artikel Lain